Thursday, 28 November 2013

Sejarah Benteng Malborough

sejarah benteng Malborough













Benteng Marlborough adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India. Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia-Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda.
stasiun kereta api Bandung










stasiun kereta api pertama di Bandung ini dibangun akibat pertumbuhan ekonomi bandung yang mulai pesat mkenjelang akhir abad ke-19 sehingga mendorong dibukanya jalur transportasi. Pada tahun 1884, jalur kereta api dari Batavia tiba pertama kali di Bandung. peristiwa ini membuat Bandung yang sebelumnya hanya sebuah desa kecil di dataran tinggi Priangan menjadi semakin terbuka dan ramai oleh pengunjung terutama dari Batavia.
Jalan Asia Afrika











sebagai jalan tertua, Jalan Asia Afrika menjadi saksi bagi banyak pembangunan awal di pusat kota Bandung. Di sepanjang jalan ini masih terdapat beberapa bangunan dari awal pendirian hingga jaman keemasan Bandung. Beberapa memiliki nilai historis, seperti alun-alun (lapangan publik tertua di Bandung), Savoy Homann (hotel tertua di Bandung), dan Gedung Merdeka (tempat berlangsungnya konferensi Asia Afrika).
oleh karena itu, Jalan Asia Afrika juga dapat dianggap sebagai jalan utama Bandung.

Monday, 18 November 2013

Jalan Braga

Jalan Braga Adalah Nama Jalan Bersejarah di Kota Bandung. Jalan braga paling bergengsi di Hindia Belanda di era 1920-30an ini muncul seiring pembangunan gedung-gedung publik dan komersial selama 1920-an hingga 1930-an, mengundang tidak hanya warga Bandung kelas atas untuk berbelanja atau rendezvous, juga turis mancanegara. Aktor Hollywood seperti Charlie Chaplin hingga para delegasi Konferensi Asia Afrika 1955 pernah melenggangkan kakinya di sini. Tidaklah berlebihan bila jalan sepanjang 800 m ini pernah dijuluki ‘The Most Fashionable Street in The East Indies’ – tempat untuk saling mengagumi pesona diri dan penampilan raga pengunjungn

Sejarah Gedung Merdeka

1. Gedung Merdeka





 Gedung Merdeka, yang pada awalnya adalah club house Societeit Concordia, dilestarikan sebagai salah satu bangunan historis Kota Bandung. Di gedung inilah Konferensi Asia Afrika diselenggarakan pada tahun 1955. Pada 24 April 1980, diresmikan Museum Asia Afrika yang menempati sayap kiri gedung.

Sunday, 17 November 2013

KM 0

Kilometer 0 KM 0 adalah suatu titik di mana Daendels menancapkan tongkatnya dan berkata kepada Gubernur Bandung yang menjabat pada waktu itu, “Coba usahakan, bila aku datang ke tempat ini sebuah kota sudah terbangun”. Kilometer 0 ditandai dengan sebuah monumen kecil. Titik ini juga dapat dianggap sebagai sentra Kota Bandung, yang tepatnya di JL.Asia Afrima 

Friday, 15 November 2013

Sejarah lapangan GASIBU

    kalian tahu kan gasibu? lapangan gasibu yang tepatnya berada di depan gedung sate. kedua bangunan bersejarah ini memang salah satu ikon parijs van java.
      bagi orang awam, nama gasibu sering diplesetkan menjadi gazibu atau gazebo. nama gasibu memiliki arti yaitu singkatan dari Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara.
      pada zaman belanda, lapang gasibu bernama 'wilhelmina place'. tahun 1950 nama lapangan ini diubah menjadi lapangan diponegoro karena letaknya berada di jalan diponegoro(rembrandt stre er).

      klub gasibu pada tahun 1953 sering melakukan latihan di lapangan badaksinga, tetapi pemerintah akan membuat proyek air bersih di lokasi tersebut.
     klub gasibu akhirnya meminta izin menggunakan lapangan diponegoro, pada tahun 1955 lapangan diponegoro diubah namanya menjadi 'GASIBU'